KOTA MALANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kuliah umum secara hybrid, Senin (14/3/2022) dengan tema Akselarasi Digitalisasi Sektor Jasa Keuangan untuk Mendukung Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru.
Kuliah tamu tersebut dihadiri 700 peserta meliputi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan, dengan menghadirkan pembicara Ketua Dewan Komisioner OJK, Prof. Wimboh Santoso, SE., MSc., Ph.D.
Baca juga:
Kunjungan Konjen Australia ke RSUB
|
Wimboh mengatakan bahwa digitalisasi merupakan topik yang hangat bukan hanya di Indonesia melainkan di dunia.
“Digital sudah menjadi bagian dari kehidupan kita semua, apalagi bagi sektor keuangan sangat penting. Banyak manfaat dari digital. Hanya dengan sebuah platform digital, semua aktivitas dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus datang langsung ke tempat contohnya e-commerce dan fin-tech. Digital membuat semuanya menjadi lebih fleksibel”, katanya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbentuk sebagai respons atas kompleksitas di sektor jasa keuangan yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Tujan pembentukan OJK ini tertuang pada Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK.
Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS
Di masa pandemi, OJK membuat kebijakan-kebijakan seperti kebijakan restrukturasi, kebijakan stabilisasi pasar, KPR, kredit sektor kesehatan, kredit kendaraan bermotor, dan digitalisasi UMKM. Kebijakan-kebijakan tersebut menjadi stimulus dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, pandemi telah mempercepat transformasi digital khususnya di bidang keuangan. Dengan demikian, OJK menerbitkan regulasi baru khususnya perbankan agar lebih efisien, kompetitif, adaptif terhadap kebutuhan konsumen, dan berkontribusi terhadap perekonomian. Selain itu, OJK memperluas akses masyarakat terutama pelaku UMKM kepada produk dan layanan keuangan digital melalui Program Kampus UMKM.
Perkembangan digitalisasi yang sangat cepat, menjadi tantangan yang harus diantisipasi agar tidak tertinggal dengan sektor lain. Oleh karena itu, OJK akan terus mengikuti perkembangan dengan melakukan inovasi-inovasi yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS yang memberi sambutan di acara tersebut mangatakan bahwa dengan diadakannya kerja sama antara UB dengan OJK ini, diharapkan dapat menjadi wadah bagi program MBKM mahasiswa UB, mengingat UB merupakan salah satu universitas terbesar di Indonesia yang selalu terbuka dalam proses pengembangan sumber dayanya. (Dimas/Humas UB)